Posted by : SoftSkill
Selasa, 08 April 2014
Aku memandang foto di
genggaman tanganku. Sebuah foto yang memperlihatkan 2 anak perempuan yang
sedang bermain bersama. Ya, satunya adalah aku dan yang satunya lagi adalah
sahabatku, Viny.
Aku mengambil
beberapa barang lagi dari sebuah box yang dulu Viny berikan. Pikiranku mulai
terhanyut ke memori - memori indah masa laluku. Memori yang sengaja ku
tinggalkan di dalam pikiranku.
~~~
"Lidya!!! Tolong
dorongin ayunannya dong!!", teriak Viny yang saat itu masih berumur 10
tahun.
"Bentar Vin! Aku
iket tali sepatu dulu!!", jawabku. Setelah selesai aku segera berlari
menuju ayunan yang sudah Viny duduki. Aku mulai mendorong ayunan dengan
tanganku.
"Vin, udah ya.
Aku capek", keluhku setelah 10 menit mendorong ayunan.
"Yah... Yaudah
deh", balasnya.
"Lidya, bantuin
bangun dong", pintanya.
"Iya vin",
jawabku sambil mengambil tongkat milik Viny yang ditaruhnya disamping ayunan.
Lalu, membantunya untuk bangun dari ayunan. Ya, Viny memang tidak sesempurna
anak - anak lainnya. Ia membutuhkan tongkat untuk berjalan.
"Maaf ya lid,
aku ngerepotin kamu terus", ucapnya dengan wajah sedih.
"Nggak kok vin.
Lagian itu gunanya teman kan. Sekarang pulang yuk udah jam 5", balasku
berusaha menghiburnya.
"Yuk"
~~~
"Viny!!!",
teriakku sambil berlari kala melihat Viny yang saat itu masih berseragam putih
- biru. Ia langsung berhenti dan berbalik ke arahku.
"Kenapa
Lid?", tanyanya dengan muka bingung.
"Gapapa
kok Vin. Cuma mau ngasih ini", ucapku sambil memberikan sebuah scrapbook
kepada Viny.
"Ini
apaan Lid? Scrapbook", tanyanya sambil membolak - balikan scrapbook
tersebut.
"Iya!
Tentang kita berdua", jawabku.
"Wahh,
makasih ya Lid. Kamu yang bikin?", tanyanya antusias.
"Iya.
Maaf ya kalo jelek", balasku.
"Kringggg"
"Udah
bel Vin yuk ke kelas", ajakku. Viny hanya membalas ucapanku dengan
anggukan
~~~
Siang itu, terik
matahari sedang panas – panasnya menyinari bumi. Tapi, hal itu tidak mengurangi
semangat anak – anak SMP yang sedang melakukan pentas seni. Termasuk aku dan
Viny.
“Lid, bisa ke rumahku sebentar nggak?”, tanya
Viny setelah acara selesai.
“Bisa kok Vin. Mau ngapain emangnya?”, jawab
sekaligus tanyaku.
“Mau ada yang aku omongin dan ada sesuatu yang
mau aku kasih ke kamu”, terangnya.
Skip -->
“Tunggu bentar ya Lid”, ucap Viny lalu mulai
mencari sesuatu di meja belajarnya. Setelah ia menemukan benda yang dicarinya,
ia membuka lemari dan mengambil sesuatu di dalamnya.
“Vin, ini kok banyak kardus?”, tanyaku setelah
menyadari adanya hal sedikit janggal di kamar Viny. Viny tak menjawab
pertanyaanku melainkan duduk di sebelahku.
“Waktu itu kan kamu ngasih aku scrapbook.
Sekarang aku juga mau ngasih buat kamu”, ucapnya sambil memberi scrapbook
ber-cover warna biru muda.
“Dan ini, hadiah ulang tahun buat kamu”,
lanjutnya dengan lirih. Sejenak aku hanya membalasnya dengan tatapan bingung.
Ulang tahunku bulan Agustus, sedangkan sekarang masih bulan Juni.
“Nggak kecepetan Vin?”
“Besok aku mau pindah ke Jogja lid”, jawabnya
singkat.
“Kok baru bilang sekarang Vin?”, tanyaku.
“Maaf”, balasnya sambil menduduk. Sejenak
terjadi keheningan antara kita berdua. Aku masih mencoba mencerna kejadian ini.
“Makasih buat semuanya Lid. Maaf, aku selalu
ngerepotin kamu”, Ucap Viny memecah keheningan.
~~~
“I want
you! I need you! I love you!”, ringtone hpku menyadarkan lamunanku. Aku segera
menekan tombol hijau untuk mengangkat panggilan.
“Lidya,
jangan lupa ya nanti ada latihan”, ucap orang di seberang telepon.
“Iya kak.
Aku datang kok”, jawabku.
“Sip”
Sambungan
pun terputus dengan sendirinya.
Vin, apa
kamu tahu diriku yang sekarang. Aku sudah menjadi salah satu bagian dari idol
group kesukaanmu, JKT48. Aku sudah dikenal banyak orang Vin, seperti harapanku
dulu. Tapi dibalik semua ini, aku hanya kertas rapuh yang masih membutuhkan
kamu.
Diberdayakan oleh Blogger.
nice blog, numpang promo situs fanfict ya disini ^^ http://www.melodion.xyz/
BalasHapus