Posted by : SoftSkill
Rabu, 09 April 2014
Bingo!
Inspirasi dari Sinka Juliani (SinkaJ_JKT48 dan
Naomi_JKT48)
Sinka cenderung diam saja karena dia
belum kenal dengan orang-orang disekitarnya. Sampai kemudian, “Hai, kamu kok
kamu dari tadi diem aja.” Ucap gadis yang bernama Thalia. “Eh iya gakpapa kok”,
balas Sinka. “Oh ya aku Thalia, panggil Tata aja.”Ucap Tata. “Aku Sinka
Juliani, panggil aja Sinka. Salam kenal.” Jawab Sinka. Lalu semua berjalan
normal sampai Sinka pulang dari Kampus
Tak terasa sudah hampir 1 Semester
Sinka menuntut ilmu di Kampus tersebut. Sinka masih cuek terhadap cowok seperti
biasanya. “Eh, Sin banyak tau yang suka sama kamu di Kampus ini. Kok kamu
sifatnya dingin banget sih sama cowok? Jangan-jangan kamu?” Tanya Tata. “Ihh
kamu ngeledek aku ya Ta. Bukannya gitu aku dulu waktu SMP pernah deket sama
cowok, dia bikin aku nyaman banget. Tapi semenjak lulus SMP aku lost kontak
sama dia. Entah sekarang ia dimana aku gak tau Ta.” Jawab Sinka. “SMP ya Sin
wihh itu kan udah hampir 4 tahun Sin. Kayaknya dia memang cowok yang baik Sin.
Semoga kamu bisa ketemu lagi tuh sama itu cowok. Dan kenalin aku juga ya siapa
tau dia bisa kecantol sama aku hehehe.” Ucap Tata. “Eh nakal ya, dia itu buat
aku Ta!” Jawab Sinka. “Haha canda Sin. Jangan ngambek dong.” Ucap Tata seraya
berdiri dan pergi. “Eh mau kemana kamu Ta?” Tanya Sinka. “Mau cari cowok emang
kamu Jomblo tapi gak usaha hahaha.” Canda Tata kemudian pergi.
“Kok pulangnya awal Sin? Tumben.”
Tanya Naomi. “Iya kak bete aja males pergi-pergi.” Jawab Sinka. “Makanya cari
cowok Sin biar kalau bete ada pelipurnya haha.”Ejek Naomi. “Kakak ini doyan
amat ngejekin adeknya yang imut ini.”Jawab Sinka. “Ihh imut? Idihh imut kok
cuekan haha.” Ledek Naomi lagi. “Kakak ini ngeledek aja, emang kakak udah ada
pacar?” Tanya Sinka. “Ada dong emangnya kamu.” Jawab Naomi. “Siapa tuh kak?”
Tanya Sinka. “Idih Kepo hahaha.” Jawab Naomi sambil pergi meninggalkan Sinka.
Berhubung besok adalah hari libur,
Sorenya Sinka mencoba mencari cowok yang selama ini memenuhi pikirannya. Ia
mencoba bertanya pada teman-teman Ricky, cowok yang dicarinya itu. Dan akhirnya
ia mendapat info bila Ricky kuliah di Kota yang sama dengan Sinka tinggal.
“Alhamdulillah akhirnya dapet info tentang Ricky.” Gumam Sinka sambil
senyum-senyum sendiri. Naomi yang melihat gelagat adiknya yang tak biasa itu
kemudian mendekati Sinka dan mengagetkannya. “Hayooo, senyum-senyum sendiri ada
apa nih?”. “Kakak nih ngagetin aja, gak liat apa adeknya lagi seneng.” Jawab Sinka
sambil manyun.
Jam 4 sore Sinka nekat untuk mencari
Ricky di kampus yang ada fakultas teknik nuklir. Hampir 1 jam Sinka mencari
namun hasilnya nihil, sampai saat dia melewati jalan kecil, Sinka didatangi 3
preman. “Hai, cewek cantik sini dong sama abang.”ujar salah satu preman itu.
“Ogah, gak mau guee!” tukas Sinka. “Oh jadi ceritanya udah gak sayang sama
nyawa nih. Oke, sekarang serahing barang berharga lo!” Bentak preman yang
kedua. “Gak mau, aku gak mau serahin ke kalian.” Ujar Sinka. “Oke kalau itu mau
mu neng cantik.” Kata preman ketiga sekaligus bersiap menodong Sinka dengan
pisau. Sinka ketakutan sampai ia menutup matanya. Namun tiba-tiba ada seseorang
yang melawan ketiga preman itu. Tak lama kemudian ketiga preman itu kalah oleh
cowok itu. Namun, pada serangan terakhir cowok itu lengah dan salah satu preman
berhasil melukai lengannya dengan pisau, kemudian preman itu kabur. Sinka yang
bingung mau berbuat apa hanya bisa menangis. “Woi mbak, jangan nangis aja.
Tolongin aku sakit nih lengan.” Ujar cowok itu. Seketika Sinka langsung
menghampiri cowok itu. “Aduh Mas, lukanya dalem banget. Terus aku harus
ngapain?” Jawab Sinka yang panik. “Gini aja tangan kiriku luka, aku gak bisa
naik motor, tolong anterin aku ke dokter atau klinik cepet sakit banget
ini.”Jawab cowok itu. Kemudian Sinka mengantarkannya ke dokter terdekat.
“Makasih ya Mbak udah mau anterin
aku ke dokter. Kalau gak ada kamu aku gak tau bakal gimana hahaha.” Ucap cowok
itu. “Aduh mas, harusnya aku yang bilang makasih. Kalau gak ada masnya nanti
saya udah abis sama preman itu haha.” Ujar Sinka. “Yaudah mbak saya pamit dulu
ya itu sudah di jemput temen aku.” Ucap cowok itu sambil langsung pergi begitu
aja. “Ehh, main tinggal aja.” Teriak Sinka. “Ihh dasar cowok aneh main tinggal
aja. Gak pake ngenalin diri juga.”Gumam Sinka.
Keesokan harinya Sinka menjalani
rutinitas biasanya. Setelah selesai kelasnya selesai Sinka berencana langsung
pulang karena ada janji sama kakaknya. Sesampainya dirumahnya Sinka kaget
karena ada alunan piano. “Ini siapa ya yang main piano. Kak Naomi? Ahh gak
mungkin dia kan payah banget. Satu-satunya yang bisa main itu kan Mami, padahal
Mami sama Papi kan kerja di Jakarta.” Gumam Sinka. Langsung saja Sinka masuk ke
ruang keluarga tempat dimana piano itu berada. “Kamu!” Ucap Sinka. “Eh, mbaknya
yang kemarin hahaha ketemu lagi deh.” Ucap cowok yang menolong Sinka kemarin
itu. “Oh Sin, kamu udah kenal sama dia.” Ucap Naomi. “Iya kak kemarin dia
nolong aku waktu ditodong preman.” Ujar Sinka. “Wahh, makasih ya Rick udah nolongin
adek aku.” Ujar Naomi. “Iya sama-sama Mi hehe.” Jawab Ricky. “Tunggu, kamu
Ricky?” Tanya Sinka yang kaget karena nama cowok itu sama dengan orang yang
selama ini dicarinya. “Iya, kenapa?” Jwab cowok itu. “Oi aku Sinka, kamu masih
ingat aku kan?” Ucap Sinka. “Bentar.” Ucap cowok itu sambil berpikir. “Enggak
Sin, maaf.” Jawab Ricky. “Coba tolong inget lagi Rick!” Pinta Sinka. “Rick,
jangan dipaksain. Nanti..” belum selesai Naomi berkata tiba-tiba Ricky pingsan.
“Ahh Rickk, Sinka cepet kamu siapin mobil! Kita bawa dia ke Rumah Sakit.” Ucap
Naomi sambil menangis.
“Gimana dok?” Tanya Naomi. “Anda
saudaranya?” Tanya dokter. “Bukan dok saya temennya, gimana keaadaan Ricky?”
Ucap Naomi. “Dia terlalu memaksakan ingatannya. Kan saya pernah bilang kalau
jangan terlalu dipaksa. Dan tolong ingatkan dia untuk minum obat. Saya permisi
dulu” Jawab Dokter. “Iya dok, terima kasih.” Ucap Naomi yang masih terlihat
sedih. “Kak, dia kenapa sih?” tanya Sinka. “Aku baru kenal dia selama 4 bulan,
dan ibunya bilang kalau Ricky 6 bulan yang lalu mengalami amnesia karena
kecelakaan pesawat. Untung dia masih selamat.” Jwab Naomi. “Ohh maaf kak, aku
kira dia..” ujar Sinka. “Siapa?” tanya Naomi. “Ah gak penting kak.” Ujar Sinka.
Kemudian kakak beradik itu memasuki kamar Ricky. Tak lama kemudian Ricky pun
siuman. “Ahh, tempat ini lagi ya.” Ucap Ricky. “Rick, keadaan kamu gimana?”
Tanya Naomi yang khawatir. “Tenang Mi, aku udah gakpapa kok. Maaf buat kamu
repot.” Jawab Ricky. “Maafin aku juga Rick buat kamu gini.” Sambung Sinka. “Ya,
gakpapa kok Sin”Jawab Ricky lagi. “Eh Sin, kamu pulang gih udah mau malem dan
tadi kayaknya rumah belum dikunci.” Ucap Naomi. “Loh, kak Naomi kok gak ikut?”
tanya Sinka. “Malam ini aku mau nemenin Ricky disini dulu. 2 hari kedepan aku
libur kuliah. Ibunya Ricky sekarang lagi di Jepang sedang ada meeting disana.
Sedangkan Ayahnya ada di Semarang.” Jawab Naomi. “Yaudah aku balik dulu ya
kak.” Kata Sinka yang keluar dari kamar rawat inap itu. “Mi, itu adek kamu ya?”
tanya Ricky. “Iya Rick, napa? Awas kalau kamu sampai naksir adik aku sendiri.”
Ujar Naomi. “Haha iya-iya galak bener nih pacar aku. Cantik ya kayak kakaknya.”
Ucap Ricky yang dibalas senyuman manis Naomi.
1 Bulan kemudian pada saat di
rumahnya Ricky sedang membersihkan kolam ikan dirumahnya. Namun tiba-tiba ia
terpeleset dan kepalanya terbentur pinggiran kolam, seketika ia dibawa ke Rumah
Sakit oleh tetangganya. Tak lupa tetangganya menelpon Naomi. 2 jam setelah
pingsan, Ricky pun siuman. “Naomi, kamu selalu aja ada disampingku makasih ya.”
Ucap Ricky. Kemudian dengan tergesa-gesa Sinka masuk ke kamar perwatan Ricky.
“Ricky, kamu gakpapa?” Tanya sinka. Melihat Sinka Ricky pun kaget, “Ka Kamu
Sinka Juliani kan? Temen SMP ku dulu?” Tanya Ricky. “Ha? Kamu Ricky temen SMP
ku itu?” Ujar Sinka yang tak kalah kagetnya. “Loh-loh Rick, kamu udah bisa
nginget semuanya?” Tanya Naomi. “Iya Mi, aku udah inget semuanya.” Jawab Ricky.
Itulah momen yang menyenangkan bagi Sinka karena ternyata ia bertemu orang yang
selama ini dicarinya. Namun ia tak kalah sedihnya karena Ricky adalah pacar
kakaknya sendiri. Setelah kejadian di rumah sakit itu Ricky dan Sinka sering
jalan dan bernostalgia tentang SMP. “Rick, kamu inget gak sih waktu dulu kamu
bilang suka sama aku?” Tanya Sinka. “Momen itu masih aku ingat Sin, walaupun
sempat aku lupakan selama 6 bulan karena amnesia. Tapi aku sadar bahwa aku akan
selalu ingat. Aku masih ingat kok Sin waktu kamu habis itu kabur langsung
hahaha.” Jwab Ricky. “Ahh kamu itu gak berubah Rick, sebenernya itu Rick saat
itu aku juga suka kamu Rick.” Ucap Sinka. “Sin.” Ucap Ricky perlahan,”Kenapa
kamu dulu gak jawab malah kabur? Jujur ya waktu aku ngomong itu aku gugup
setengah mati dan mengumpulkan keberanianku sekuat tenaga. Karena kejadian itu
aku menyimpulkan kalau kamu menolakku, maka dari itu aku sempat menghilang ke
Jogja selama SMA. Kemudian lulus SMA aku berusaha mencarimu lagi disini
berharap bisa menemukanmu, tapi malah ada insiden yang membuatku amnesia itu,
dan akhirnya aku bertemu kakakmu yang dengan sabar menuntunku untuk mengingat
semuanya.” Jawab Ricky panjang lebar. “Maaf Rick, sekarang apa kamu..” Belum
sempat Sinka selesai berkata Ricky menjawab, “Tentu saja aku masih sayang kamu
Sin, aku sayang kamu selama hayat masih dikandung Badan. Tapi untuk sekarang
Kakakmu sudah memiliki hatiku.” Jawab Ricky. Sinka sangat sedih mendengar itu,
tapi apa mau dikata Ricky juga tak bisa disalahkan. Ricky pernah menyatakan
perasaannya pada Sinka, Sinka pun juga tak mau melukai hati kakaknya. Bagaikan
memakan buah simalakama itulah yang dialami Sinka saat ini. “Anu Sin, aku punya
ini nih, benernya dari dulu aku pengen banget ngasih ini ke kamu.” Ucap Ricky
sambil memberikan kalung kepada Sinka. “Iini buat aku Rick?” Tanya Sinka. “Iya
lah itu liontinnya ada inisial nama kamu tuh, sama ada kode angka.” Jelas
Ricky. “Kode apa tuh Rick?” Tanya Sinka. “Nanti kamu juga tau kok Sin.” Jelas
Ricky sambil tersenyum. “Ah kamu itu gak berubah sama sekali sejak dulu.” Canda
Sinka.
Mulai hari itu Sinka selalu memakai
kalung pemberian Ricky. Namun Sinka terasa aneh apabila melihat kakaknya selalu
terlihat agak sedih bila melihat kalung itu. Sampai suatu hari Sinka meminta
untuk ketemuan dengan Ricky. “Eh, Sinka tumben banget kamu ngajak aku ketemu. Ketemuannya
di tepi danau lagi haha.” Ucap Ricky. “Rick, udah lama nunggunya ya?” Tanya
Sinka. “Enggak kok Sin, terus ada urusan apa kamu ngajak aku ke sini?” Tanya
Ricky. “Anu Rick, jujur aku masih sayang banget sama kamu Rick, masih cinta
banget sama kamu.” Ucap Sinka. “Iya Sin aku tau tapi kenapa kamu sampai risau
begitu?” Ujar Ricky. “Kamu adalah pacarnya kakak aku dan mungkin saja calon
kakak iparku. Aku sayang sama kamu Rick. Maka dari itu aku gak mau jadi
penghalang kebahagiaanmu.” Jelas Sinka. “Sin...” Ucap Ricky yang kaget karena
Sinka tanpa berkata-kata langsung melempar kalung yang ia berikan ke danau. “Sinka
kamu ngapain sih.” Teriak Ricky yang juga langsung lompat ke dalam kolam. “Rickyyy.”
Teriak Sinka. Tak lama kemudian Ricky muncul di permukaan dan langsung keluar
dari danau. “Rick, kenapa kamu sampai loncat ke danau? Nanti kalau..” Belum
selesai Sinka bicara langsung saja Ricky berkata, “Udahlah Sin, aku gak peduli
kalau kamu menghalangi kebahagiaanku atau apalah itu. Apapun yang terjadi aku
tetap ingin kamu memakai kalung ini.” Ucap Ricky. Sinka hanya mampu menangis,
namun bibir manisnya itu tersenyum bahagia melihat Ricky yang masih sayang
sekali padanya. Namun tanpa mereka berdua sadari ternyata Naomi muncul dari
belakang mereka. “Rick, jadi Sinka ya orang yang dulu mewarnai harimu.” Ucap
Naomi. “Eh, Naomi a aku..” Ricky hanya bisa mengucapkan kata-kata itu. “Gakpapa
kok Rick, selama Sinka dan kamu bahagia aku juga bahagia kok Rick.” Ucap Naomi
sambil tersebyum namun air matanya mengalir. “Rick, aku ingin kamu bahagia sama
adek aku, dan maaf juga bila aku selama ini ada salah sama kamu.” Ucap Naomi
lagi. “Kak, maksud kakak apaan sih?” Tanya Sinka. “Naomi, maaf aku gak bisa
menuhin permintaanmu. Aku terlanjur cinta sama kamu. Ketika aku sakit, kamu
selalu ada untukku. Bagiku kamu lah lentera yang berhasil menerangi hidupku
lagi. Sejak ingatanku hilang aku kehilangan semangat, dan lupa apa tujuan
hidupku yang sebenarnya.” Ucap Ricky. “Iya kak, aku bahagia kok liat kak Naomi
sama Ricky bersama, Sinka gak sakit hati sama sekali. Aku udah cukup bahagia
Ricky masih ingat aku dan ngasih kado ini.” Ucap Sinka. “Jadi Naomi, kamu mau
gak melajutkan hubungan ini?” Tanya Ricky. “Eh, maksudmu apa Rick?” tanya
Naomi. “Ya, aku sama kamu kan sudah lulus kuliah dan aku udah dapet kerja. Aku
juga udah punya Rumah. Kalau hubungan kita menuju pelaminan gimana ya Mi? Tanya
Ricky. “Kamu serius Rick?” Tanya Naomi. “Iya dong kamu mau gak?” Tanya Ricky
lagi. Naomi menangis haru mendengarnya. “Wah Selamat ya Kak Naomi dan Kak Ricky
hahaha.” Ucap sinka. Sinka lega, ia melihat Ricky dan Naomi bahagia. Itu cukup
membuat Sinka bahagia.
SELESAI
Diberdayakan oleh Blogger.