Tok tok tok, " bu, bisa saya meminjam Aru sebentar? " , tanya seorang
tamu. " Eh iya mas silahkan, Aruu, ada yang nyari. " , kata bu guru. "
Iya bu. " , kata gue seraya meninggalkan kelas. " Ada apa ya pak Asep? "
, tanya gue. " Gini toh pak, kita ada meeting mendadak jam 2 nanti,
bapak bisa izin sekolah dulu? " , tanya pak Asep selaku asisten Aru. "
Hmmm, iyadeh ntar aku izin. Aku masuk kelas dulu ya. " , kata gue. " Iya
pak, maaf ganggu pelajarannya. " , kata pak Asep. " Oh ya gapapa. " ,
kata gue seraya meninggalkan pak Asep.
Yap, gue emang sendiri di kota ini. Ortu gue sibuk mengurusi bisnisnya
masing-masing, sampai-sampai hanya bisa pulang setahun sekali. Surammm
suramm-_- tapi gue dikasih kepercayaan sama papa untuk melanjutkan
bisnis Cafe , Villa , dan tambang ini. Bayangkan aja, gue yg masih kelas
1 SMA ini disuruh ngurus ketiga bisnis besar, tapi, bisa juga kok gue
ngejalaninnya, untung gue ada Pak Asep, orang kepercayaan papa dulu.
Sekaligus yang ngurus gue waktu kecil jadi pak Asep yg ngurus segala
sesuatu bisnis gue, tapi masih minta saran gue juga biar ga salah ambil
langkah. Gue punya 2 sahabat, satu namanya Anggi satu lagi namanya Edo.
Sifat dia? Ntar tau sendiri..
****
Bel Istirahat pun berbunyi, gue langsung ke meja piket. " Bu, saya mau
izin dulu ada kerjaan. " , kata gue. " Haha rapat ya nak? Iya, tapi
jangan lupa belajar dirumah ya. " , kata ibu itu. " Hehe, iya bu. " ,
kata gue seraya mengambil surat izin. Gue langsung ke parkiran mengambil
vespa gue. Ini vespa hadiah ulang tahun dari kawan kecil gue si
Sukarno, tapi.. 6 tahun yang lalu dia meninggal karna kecelakaan :' .
****
Setibanya di kantor gue langsung ke ruang rapat. " Ini dia bos muda kita
udah datang ". Kata Pak Asep. " Hahahha bisa aja toh pak. " , kata gue
sambil tertawa. " Jadi begini, bisnis Cafe kita lagi naik daun. Dalam 2
bulan ini penghasilan kita 80% lebih besar dari sebelumnya, jadi
perusahaan pak Luthfi ini mengajak kerja sama dengan membuat cabang.
Jadi bagaimana? Bapak setuju? " , tanya pak Asep. " Hmm, tapi bagaimana
dengan koki untuk cabang? Apa bapak sudah mendapatkan koki yang cukup
handal? " , tanya gue. " Itu sudah dapet pak, gini, anaknya pak Luthfi
ini punya anak buah yang bisa dianadalkan dalam bidang memasak. Jadi
bapak gaperlu takut. Gimana? " , tanya pak Asep sekali lagi. " Hmm, oke,
kita buat cabang langsung hari ini. Ini uang 3M sekiranya cukup kan
pak? " , kata gue sambil menuliskan cek. " Oke pak, dilaksanakan! " ,
kata pak Asep. Gue pun meninggalkan kantor dan langsung ke kostan. "
Pak, anak itu hebat ya , masih kecil udah cerdas berbisnis. " , kata pak
Luthfi. " Iya pak, saya bangga punya bos seperti dia. " , kata pak
Asep.
****
Diperjalanan ke kostan.. Ga sengaja tiba" ada cewek langsung nyebrang
aja. Tabrakan pun tidak bisa terhindari, untung saja gue lagi bawa
vespanya lagi pelan. Gue langsung minggirin vespa dan menghampirin tuh
cewek. " Aduh mbaa, maaf ya, tadi saya tidak sempat belok, jadi ketabrak
deh. Saya antarin ke rumah sakit mau? " , tanya gue. " Aduhhh, sakit
nihhh, kalau rumah sakit ga bakal sempet, salahnya gue pusing banget. " ,
kata tu cewek. " Yaudah, istirahat di kostan gue mau? " , tanya gue. "
Ih mesum lo!! " , kata tu cewek. " Yaelah mba, rumah mba dmn? " , tanya
gue. " Rumah gue jauhh, yaudah gue istirahat di kostan lu, awas kalau lu
berani mesum!! " , kata tu cewek. " Yaudah yuk. " , kata gue nuntun tu
cewek.
****
Catatan: di sekolah, gue kayak orang sederhana, kostan tidak terlalu
besar dan juga vespa. Jadi tidak ada yang tau kalau gue ini bos dari
ketiga bisnis tadi. Orang berpikir gue ini cuman bocah kecil yang
lumayan cerdas dan tampan :v. Yang tau hanya ibu guru yang biasa nunggu
meja piket dan ketiga sahabat gue ( Anggi , Edo , Sukarno :v )
Sesampai di kostan. “ sorry kostan gue berantakan, maklum tinggal
sendiri. “ , kata gue. “ ya gapapa, aku numpang istirahat ya. “ , bales
tu cewek. “ Aru. “ , kata gue sambil mengulurkan tangan. “ Stella. “ ,
kata tu cewek sambil salaman dan tidur dikasur. “ huft, sialan,
yaudahlah gimana lagi, gue udah nabrak dia. Daripada bingung mending gue
ke mall beli perlengkapan makan malam. “ , batin gue. Akhirnya gue
hidupin vespa dan meninggalkan surat di meja kalau gue pergi beli bahan
makanan.
Di mall...
“ oiii Aruu!! Ngapain luuu? “ , teriak seseorang dari belakang. “ eh lu
Nggi, kagak, gue cuman mau beli bahan makanan. “ , bales gue. “ gue
nginep dikostan lu yaaa, di kostan gue lagi gk ada makanan, maklum
tanggal tua kwoakwoakwo. “ , kata Anggi. “ woles bro, tapi bantu gue
belanja. “ , kata gue. “ yoi kwoakwoa thanks yo. “ , kata Anggi. “
sekalian telfon si Edo, ajak aja dia nginep. Besok kan libur juga. “ ,
kata gue. “ hehe, kagak ada pulsa masbro. “ , bales Anggi. “ yaelah, nih
pake hp gue. Gue kesana dulu ya. “ , bales gue. “ okedeh, ntar gue
nyusul.” , bales Anggi. “ halo, Daff? “ , tanya Anggi di telfon. “ eh,
kok hp Aru di lu? “ , tanya Edo. “ kita mau ngajak lu nginep di kostan
Aru. Jangan lupa dateng ya. Bye. “ , kata Anggi mengakiri pembicaraan. “
yah elah, yaudah langsung ke kostan ahh. “ , batin Edo. “ oii Aruuu. “ ,
teriak Anggi. “ eh, lu sini dulu coba. “ , bales gue. “ apaan? “ ,
tanya Anggi. “ kita mau masak apa malem ini? “ , tanya gue. “ hmm BBQ
yok, untuk menu utama kita buat Ayam pedas lada hitam aja. “ , kata
Anggi. “ hmm, boleh juga tuh. “ , bales gue. Kami pun mencari
bahan-bahan makanan,cemilan,minuman, dan juga perlengkapan untuk bulan
depan. Setelah selesai kami langsung pulang.
Edo sudah sampai di kostan Aru.
“ aruu!! Sempaxxx!!! Ini guee!! Buka cok!! “ , teriak Edo. Stella yang
sudah bangun membuka pintu. “ lu? lu siapa? Mana Aru? “ , tanya Edo. “
lu yang siapa?? Aru pergi . “ , kata Stella. “ gue Edo kawannya Aru,
tadi gue disuruh ke kostannya. “ , kata Edo. “ kawannya? Serius? Mana
buktinya? “ , tanya Stella. Edo pun memperlihatkan foto dia bersama Aru.
“ nih, mau gue telfon si Aru ha? “ , tanya Edo. “ hehehe sorry, masuk
aja gue kawannya Aru. Stella. “ , kata Stella sambil mengulurkan tangan.
“ Edo. “ , kata Edo sambil bersalaman. “ Tiinnnnnnnn “ “ tuh Aru
pulang. “ , kata Edo. “ haloo bro sorry nunggu lama. “ , kata gue. “
ohya lupa, kenalin Stella ini Sempax, Sempax ini Stella. “ , kata gue. “
gue Edo cok -_- kami dah kenalan. “ , kata Edo. “ ohya, lu mau gue
antar pulang Stell? “ , tanya gue. “ guee.. boleh deh, anterin guee yaaa
:D“ , kata Stella. “ nih anak udah numpang banyak oceh pula. “ , kata
Anggi. “ udah biarin aja, yaodah cepet siap-siap“ , kata gue. “hehe
okedeh yok kita pergi. “ , kata Stella. “ bro , gue anterin Stella dulu
ye, kalian siapin aja untuk kita pesta. “ , kata gue.
Setengah jam berlalu akhirnya gue sampe di rumah Stella.
“ paahh paahh stella pulang. “ , teriak Stella. “ ini dia, kemana aja
kamu? “ , kata papanya Stella. “ maaf om, tadi sore saya ga sengaja
nabrak Stella, untung ga parah, setelah istirahat saya antar pulang om. “
, kata gue. “ kamuuu kamuu Aru kan?? “ , tanya papanya Stella. “ iya
Pak Luthfi, saya anak buah om di Cafe. “ , kata gue sambil mengedipkan
mata * mengedipkan mata bukan artinya maho -_- tapi ngasih code biar boong -_- * “
ehiya, kamu mau masuk dulu nak? “ , tanya pak Luthfi. “ enggak pak,
saya ada urusan. Sekali lagi maaf ya pak. “ , kata gue. “ iya gapapa,
kamu berani bertanggung jawab. Saya senang. “ , kata pak Luthfi. “
makasih pak, saya pergi dulu ya. Assalam. “ , kata gue seraya
menghidupkan vespa dan pulang ke kostan. “ pa, itu anak buah papa? Cakep
juga ya hihi . “ , kata Stella. “ eh, ntar kamu tau sendiri. “ , kata
papa Stella. “ maksudnya pa???? “ , tanya Stella. “ tau ah, papa capek
mau tidur. “ , kata papa Stella seraya meninggalkan Stella. “ yahh
papaaaaa. “ , teriak Stella.
Sesampai di kostan.
“ Do, rahasia gue jangan sampe tu cewek tau.Cukup lu betiga aja yang tau
itu. “ , kata gue. “ iy ru, tapi kenapa? “ , tanya Edo. “ gue gaenak
aja rasanya, mending orang tau gue ini orang sederhana daripada ntar
dianggap bos. “ , kata gue. “ okedeh, yokk kita pesta!! “ , kata Edo. “
oke!! THIS IS PARTY!!!!!!! “ , teriak kami bertiga. Kami pun
masak-masak, bercanda ria, sampai bermain game sampe larut malam, tidak
terasa sudah tengah malam. Kami terlelap..
Pagi harinya..
" Siang, Aruuu ini aku Stella. " , teriak Stella. Aru terbangun karna
suara teriakan Stella yang cukup kencang dan segera membuka pintu. "
iyaiya bentar. " , kata gue. " ya Stell ada apa? " , tanya gue. " gpp,
gue pingin main-main disini aja, sekalian mau ngomong makasih yang
kemaren. " , kata Stella. " oh gitu, udh? aku mau tidur lagi nih. " ,
kata gue. " eh tidur mulu lu-_- jalan yok. " , ajak Stella. " ga ah
ogah. " , bales gue. " ayoolahhhh. " , rengek Stella. " emang mau
ngapain??? " , tanya gue. " aku mau ke Cafe, aku penanggung jawab koki
disana. " , kata Stella. " mampus gue -_- " , batin gue. " kok bengong? "
, tanya Stella. " gapapa, benter, gue nelpon kawan dulu. " , kata gue
seraya pergi menjauh. " pak, tolong omongin ke seluruh karyawan Cafe,
bilangin suruh pura-pura kalau gue ini karyawan disana tapi lagi libur. "
, kata gue. " iya pak, kenapa? " , tanya pak Asep. " gapapa, tolong
sampein ya. " , kata gue dan mematikan telfon. " udah? " , tanya Stella
dari kejauhan. " ya, gw mandi dulu. " , kata gue langsung memasuki
kamar. setelah selesai mandi gue langsung mengambil jaket dan dompet dan
segera menuju keluar. " yok " , kata gue. kami berdua pun pergi ke
Cafe. setelah memakan waktu sekitar satu jam, akhirnya kami sampai di
Cafe. " siang bos. " , kata seorang pelayan. " zzzz sssttt. " , kata
gue. " ups, maaf lupa. " , kata pelayan itu sambil menunduk. " untung
Stella tadi langsung menuju ke kantornya. " , batin gue." Ru, gue
handle 2 cabang loh. " , kata Stella kesenangan. " iya, hebat yah. " ,
kata gue santai. " yahh gitu doang, yok gue traktir sebagai pesta
keberhasilanku. " ga usah, gpp. " , kata gue. " yah, oke. parah. masa
nemenin makan aja gamau. okeeee. " , kata Stella. " zzz nih anak, yodah
ayok . " , kata gue. " yeee gitu dong. " , kata Stella. gue dan Stella
makan di Cafe itu sebagai acara keberhasilannya. dia ga tau kalau bosnya
gue hihihi. setelah makan beberapa lama akhirnya kami memutuskan untuk
pulang. setelah sampai dirumah Stella, gue langsung pamit untuk pulang
ke kostan...
Sesampai di kostan..
" eh kenapa bro? kok buru-buru? " , tanya gue. " gue pulang dulu sob.
besok gue mau jemput kawan kk gue dulu dibandara, udah dulu ya sob. bye"
, kata Edo seraya meninggalkan kostan. " yoii, goodluck!!! " , teriak
gue. " hmmm , tinggal si Anggi nih.. " , batin gue. tiba-tiba Anggi
bangun. " eh, udah pagi. " , kata Anggi. " pagi darimana? udah mau sore
woii ==a " , kata gue. " eh iya, bro gue pulang dulu ya. hehe. thanks
pesta semalem. " , kata Anggi. " woles. hati-hati yo dijalan. " , kata
gue. " oke bro. " , kata Anggi. " huft sepi lagi deh nih kostan. " ,
batin gue. " besok tidur aja dah dirumah. " , batin gue.
Keesokan harinya, hari dimana Edo mau jemput seseorang di bandara..
" Lama kali yaampuuunnn . ", batin Edo. " Edo? Edo kan? " , tanya
seorang wanita. " eh, iya. maaf, siapa ya? " , tanya Edo. " ini aku,
Melody, teh Meloo. masalupa? ", tanya teh Melo. “ ohh teh Melo, hehe
sorry teh, udah lama ga ketemu. “ , kata Edo. “ohya, ini adik ku Shania,
Shania ini Edo. “ , kata teh Melo. “ eh iya, Edo. “ , kata Edo sambil
mengulurkan tangan. “ eh, Shania. “ , bales Shania. “ yok pulang, udah
ditunggu kak Jeje dirumah. “ , kata Edo. “ iya iya, udah kangen ama si
Jeje. “ , bales Teh melo. Mereka pun pulang ke rumah Edo, karena orang
tua Edo lagi keluar negri, jadi Teh Melo dan Shania tinggal di rumah
untuk beberapa hari ini. Tak terasa mereka sampai dirumah Edo. “
Jejeeee, aku kangennnnn “ , teriak teh Melo. “ Aaaaa Melooooo, aku juga
kangennn nihhh. “ , bales kak Jeje sambil berpelukan. “ eh ada Shania
juga, pa kabar? “ , tanya kak Jeje. “ sekarat, paling besok mati. Ya
baiklah, ga liat apa Shania senyum-senyum gitu? “ , bales Edo. “ hus,
Edo becanda mulu. Yok kita makan. “ , ajak kak Jeje. “ Ayoookk! “ ,
teriak mereka bersama. “ jadi, Shania mau lanjut sekolah dimana? “ ,
tanya kak Jeje membuka pembicaraan. “ aku ya, hmm deket sini aja deh. “
, bales Shania. “ yaudahh, sekolah bareng Edo aja. “ , kata kak Jeje. “
hmm bolehdeh. “ , kata Shania. “ oke, ohya, masalah rumah udah dapet
kok, disebelah sini ada rumah yang dijual, tapi kalau kalian mau nginep
disini kami senang hati menerimanya kok. “ , kata kak Jeje. “ kami
nginep disini seminggu aje ya, sekalian nyari barang-barang untuk rumah
baru hahaha. “ , kata teh Melo. “ yaudah gapapa, seperti dugaan ku, si
Shania pasti milih sekolah deket rumah, untuk aku dafterin hehe. “ ,
kata Jeje. “ jadi besok aku tinggal masuk ya? “ , tanya Shania. “ iya. “
, kata kak Jeje. “ horreeeee “ ,teriak Shania. “ ohya, kamu besok
dianterin sama Edo. “ , bales kak Jeje. “ oke gpp. “ , kata Shania.
Setelah mereka makan, mereka langsung ke kamar masing-masing karena
sudah kelelahan mereka terlelap.
Keesokan harinya.
“ oii Edo. “ , teriak seseorang dari belakang. “ hm, ah lu bikin
terkejut aje. “ , kata Edo. “ siapa nih Do? “ , tanya Anggi. “ ini,
kenalin Shania, Shania ini Anggi. “ , kata Edo. “ Anggi. “ “ Shania “ ,
kata mereka sambil berjabat tangan. “ Shan, lu murid baru ya disini?
“ , tanya Anggi. “ iya, salam kenal ya. “ , kata Shania. “ Parah lu,
masih baru udah berani bawa yang macem-macem. “ , kata Anggi. “ Ha?
Maksudnya? “ , tanya Shania. “ Masa lu ke sekolah bawa monyet. “ , kata
Anggi. “ mana monyet? “ , tanya Shania. “ tuh “ , kata Anggi sambil
menujuk Edo. “ ah sialan lu “ , kata Edo sambil mengejar Anggi. Shania
hanya tertawa melihat tingkah laku kawan barunya.
Sedangkan di kediaman Aru.
“ sial gue terlambat lagi. “ , batin Aru. Aru langsung menghidupkan
Vespa dan berangkat ke sekolah. Sesampai di sekolah. “ ha? Kok...
kampret lupa gue, di rumah kan jamnya mati, pantesan!! Sialll!!! “ ,
teriak gue. “ itu Aru!! Oi Aruu!! “ , teriak Edo. " eh Do, kenapa do? tu
siapa lagi? " , tanya gue. " gpp , oh ini, adeknya kawak kk gue,
namanya Shania, kenalin, Shania ini Aru, Aru ini Shania." , kata Edo. "
Aru. " , " Shania " , kata kami sambil berjabat tangan. " udah jangan
lama-lama, ntar suka. " , kata Edo. " eh kampret lu. " , bales gue. "
woii, capek gue ngejer, ayok masuk ke kelas. " , ajak Anggi. " ayodah. "
, kata kami bertiga. setelah sekolah kami pulang bareng, sedangkan gue?
ohya,gue lupa. si Stella kan sekolah disini juga, jadi kami selalu
pulang bareng berlima, kasian Anggi ga ada pasangan... enam
bulan telah berlalu, kini kami sudah saling memendam rasa. * bukan maho woy -_- * gue sama Stella, Edo sama Shania * suram kali Shania yak :v kwaokwao * sedangkan
Anggi? katanya dia masih cari orang yang tepat.. oke, kami maklumi..
tidak terasa seminggu lagi kami akan libur tahun baru. kami pun
berkumpul di kostan gue untuk membikin planning liburan * gaya make planning *
Di kostan gue..
" jadi gimana? Gunung? apa Pantai? " , tanya Anggi. " Pantai!! " ,
teriak Edo dan Shania. " Gunung!!! " , teriak gue ama Stella. " ribut
kali kalian, oi Aru , gw mau ngomong sebentar, ohya do sekalian sini. " ,
ajak Anggi. " kami gimana? " , tanya Stella. " ini masalah cowo *ele " ,
kata gue. kami pun menjauh sedikit agar tidak kedengaran. " gimana
kalau kita make Villa lu ru? kan lumayan ada gunungnya dan ada pantainya
juga. " , kata Anggi. " yah elah, kenapa ga bilang daritadi. " , kata
gue. " yaudah, fix kan? " , kata Edo. " Fixx!!! tapi ingat, jangan
bilang itu Villa punya gue, pura-pura aja itu punya lu Nggi. " , kata
gue. " oke masbro! " , kata Anggi dan kami pun kembali ke kursi. " hmm,
jadi gini, gimana kalau kita liburan di Villa gue, kan ada pantai ama
gunungnya. " , kata Anggi. " Fix! " , teriak Shania dan Stella. " oke,
kita akan berangkat tiga hari lagi, jadi siap-siap ya, sehari sebelum
berangkat nginep disini aja biar bisa berangkat pagi. " , kata gue. "
oke bos!! " , kata kami serentak.
lusanya kami sudah berkumpul di rumah gue. " gimana? udah siap semua
barang-barangnya? " , tanya gue. " sudahhhh, eh coba lu cek si Anggi,
bawa apaan dia, banyak amat sampe bawa tiga koper:v " , kata Edo. " iya
Nggi, lu bawa apa sih? " , tanya kami. " hehe, mau tau? :v " , kata
Anggi. " yaiyalah, awas lu bawa bom " , kata gue. " kagak kok :v , nih
koper satu isinya pakaian, koper kedua makanan, yang ketiga... " , kata
Anggi. " ketiga apaan? " , kata gue. " hehehe, liat aja ndiri. " , kata
Anggi. kami pun membuka koper ketiga. " sempaxxx!! pinter lu!!! " , kata
gue. " Sip Nggi!!! " , kata Edo. " ini apasih? kami tidak mengerti. " ,
kata Stella ama Shania. " gue bawa PS3 , XBox , PSP , PS4 , dan Laptop
gue. " , kata Anggi sambil cengar cengir. " yeee, mau liburan apa main?
tinggalin!!! " , kata Stella. " hmm, yahhh okedeh. " , kata Anggi sambil
cemberut. " hmmm, dipikir-pikir bener juga kata Stella. kita kan mau
liburan. " , kata gue. " okedah!! kita makan malam lalu jam 2 pagi kita
berangkat!! biar sampenya pagi hahaha. " , kata Edo. " Oke!! " , kata
kami serentak. kami pun makan malam dan dilanjutkan dengan duduk-duduk
diruang tamu, ada yang lagi nonton tv. tak terasa sudah jam 01.30, kami
pun mulai memasukan barang kemobil. " yok semuanya, barang-barangnya
masukin ke minivan gue. " , kata gue. " sejak kapan lu punya minivan? " ,
tanya Stella. " ini minivan punya keluarga gue, biasa dipake kalau
liburan. " , kata gue bohong. setelah memasukan barang, kami pun segera
berangkat. " ohya, sebelum berangkat, matikan lampu dulu sama tutup
jendela ya. " , kata gue. " oke bos!! " ,bales Edo. setelah semua siap,
gue kunci kostan gue dan berangkat!!! " Liburan Kami DATANG!!!!!!! " ,
teriak kami barengan. sudah beberapa jam kami lewati, belum sampai juga,
kami juga mulai capek. " Do, gantian dong nyetir. gue mau istirahat,
capek. " , kata gue. " oke, serahkan ke gua, neng Shania, liat akang mu
bawa mobil, gue gini-gini mantan pembalap loh. " , kata Edo. " pembalap
darimana? -_- lu markirin mobil aja nabrak tukang parkirnya. " , bales
gue. " hahahaha " , kami semua tertawa.
Setelah dua jam.. " Do, belum sampe ya? " , tanya Stella. " sabar Stell,
tidur aja kalau capek, ntar aku bangunin kok. " , kata gue. " ehh
jangan, tuh!!! udah sampe. " , kata Edo. " ha? sampe? Asikkk. " ,
teriak kami. “iya, tinggal sembrangin jembatan itu. “ , kata Edo. “ ha?
Jembatan? Mobil bisa masuk? “ , tanya Anggi. “ hehe, itu die, kagak
bisa, terpaksa jalan. “ , kata Edo. “ yahhhh, aku kan capekk. “ , kata
Shania. “ ntar aku gendong “ , kata Edo sok jantan :v. Mereka pun keluar
mobil dan segera menyebrani jembatan, barang-barang dibawa si Anggi,
sedangkan gue gendong Stella, Edo juga, gendong Shania. Kasian sekali
Anggi.....
Akhirnya 30 menit perjalanan darat, kami pun sampai di Villa. Huft~
capek cok. “ ahhh, sampe juga, gue tidurr ahhh. “ , kata gue. “ yahh,
kita kan mau liburan, masa tidur. “ , keluh Stella. “ udah biar kita
istirahat dulu, ntar sore kita langsung ke pantai. “ , kata Shania. “
hmmm, okedeh. “ , kata mereka setuju. Kamipun istirahat,makan,dan mandi * mandi sendiri-sendiri :v * setelah
rapi kami langsung ke pantai, karena pulau ini yang punya juga Aru,
jadi tempat ini tenang dan bersih. “ yok kita buat BBQ, yg cowo ikut gue
ambil perlengkapan, yang cewek ambil bahan makanan. “ , kata Edo. “
okee!! “ , kata kami serentak. Perlengkapan jadi dan bahan makanan sudah
siap diatas meja, yuhuuu~ liburan ini kita akan senang-senang. “ nih
BBQ sudah jadi, silahkan santappp. “ , kata Stella. Kami semua makan di
depan api unggun, sungguh sore yang tidak bisa dilupakan, kalau lupa
berarti kami anemia :v* insomnia cacat, yg nulis lagi mabok * . “
Stell ikut gue dong. “ , ajak gue. Stella mengikuti Aru. “ mau ngomong
apa Ru? “ , tanya Stella. “ kamu kan tau, kita udah lama saling bersama.
“ , kata gue. “ terus? “ , tanya Stella. “ hmmm gimana ya.... “ , kata
gue gugup. “ ngomong aja gapapa kok. “ , kata Stella. “ gue sayang ama
kamu!!! “ , kata gue. “ hmm aku tau kok kamu akan ngomong kayak gitu. “ ,
kata Stella. “ jadi jawabannya? “ , tanya gue. “ ntar aku kasih tau,
yang pasti aku juga suka sama kamu. “ , kata Stella. “ okedeh, yuk
ngumpul lagi tuh lagi pada tiduran. “ , ajak gue. “ yok. “ , bales
Stella.lagi enak-enaknya kita tiduran diatas pasir, tiba-tiba Anggi
mengeluarkan suara emasnya*tunggu, dia tidak nyanyi kok ;v* “
woi!! Ada cewe terdampar tuh!! “ , kata Anggi. “ ha? Mana? Mana?? “ ,
tanya kami. “ ituuuu. “ , kata Anggi dan langsung berlari ke cewe itu. “
yah pingsan, mau kita apain nih? “ ,tanya Anggi. “ jadi makan malam aja
huahaah “ , kata gue. “ gue serius cok, jgn main-main “ , kata Anggi. “
hheehe, bawa ke Villa dulu aja. “ , kata gue. “ hmmm, okedeh. “ , kata
Anggi. Anggi pun menggendong tuh cewek ke Villa, “ sini aja, di kamar
kami aja. “ , kata Stella. “ hmm okedeh. “ , kata Anggi. Setelah
meletakan cewek tadi kami langsung mandi dan siap-siap untuk makan
malam. Kelima sahabat ini sudah segar. “ tadaa, saatnya makann. “ ,
teriak Edo. “ ha? Makan? Mauu.. “ , kata seorang cewe dari belakang. “
eh udah bangun, sini bareng kami makan. “ sorry ya ngerepotin kalian,
ngomong-ngomong kalian siapa? :v “ , tanya cewe tadi. “ nih cewek
cakep-cakep blo’on juga ya, lu tadi terdampar di pinggir pantai, yaa gue
tolongin. “ , kata Anggi. “ ohh, thanks ya, kenalin gue Vanka. “ , kata
tu cewek. “ Anggi, panggil aja si cakep. “ , kata Anggi sambil berjabat
tangan. “ ehm ehm, anggi udah dpt tuh ;v “ , ejek Edo. “ hahaha gue
kepret lu. “ , kata Anggi. “ ohya kenalin gue Aru, itu Edo, itu Stella
dan yang ujung Shania. “ , kata gue. “ hehehe, gue Vanka, salam kenal
semuanya. “ , kata Vanka. “ yok kita makan. “ , ajak gue. “ ayokkkk. “ ,
bales mereka serempak. Setelah makan mereka berkumpul di ruang tengah.
Diruang tengah..
“ jadi kamu kenapa bisa terdampar? “ , tanya Stella. “ apakah kamu
tidak sadar? Jembatan penghubung ke pulau ini kan hancur. “ , kata
Vanka. “ maksudmu? Ha?! Yang benar saja!! “ , kata Stella. “ kamu tau
darimana? “ , tanya gue. “ gini ya, kamu tau tentang terrorist israel
corp ? “ , tanya Vanka. “ hmmm, pernah denger sih. “ , bales gue. “
mereka mengincar bos muda yang punya tiga bisnis besar. “ , kata Vanka. “
itu kann. “ , batin Anggi dan Edo. “ kampret, itu kan gue. “ , batin
gue. “ kenapa mereka mengincar dia? “ , tanya gue. “ karna bos
penghubung tambang didunia itu dia. “ , jelas Vanka. “ jadi bagaimana
kita bisa pulang? “ , tanya Shania. “ itu dia, aku lagi menyelesaikan
project kereta bawah air. “ , kata Vanka. “ maksudnya? “ , tanya Anggi. “
gue juga terdampar di pulau ini dari dulu hehe. “ , kata Vanka. “ oke,
ayo kita selesaikan project itu, untung saja Anggi itu pintar mesin dan
gue pinter Hitung-hitungan, dan Edo pinter IT. “ , kata gue. “ oke!! “ ,
bales mereka semua. Karna project ini sudah mau selesai, jadi kereta
bawah laut bisa diselesaikan pada hari itu juga. “ oke, kalau sudah,
kita harus pergi dari pulau ini, mereka pasti mengincar kita. “ , kata
Vanka. “ oke!!” , kata mereka dan langsung masuk ke kereta. Kereta
berhasil jalan dengan mulus.
Di Kereta..
“ hmm, kira-kira perjalanan pulang memakan waktu berapa hari? “ , tanya
gue. “ sekarang jam berapa? “ , tanya Vanka. “ sekarang jam 6 pagi. “ ,
kata gue. “ oke, jam 10 malem juga sampe di pinggir pantai. “ , kata
Vanka. “ hmmm, oke. “ , bales gue. Karena kecapekan, mereka semua
tertidur dengan lelap. Pada siang harinya mereka sudah terbangun, “ yuk
makan dulu, untung aku bawa bekal untuk kita. “ , kata Stella. “ yuk
sayaang kita makan. “ , ajak Edo. “ iya sayangg. “ , jawab Shania. “ ehm
ehm, udh jadian nih. “ , ledek Anggi. “ iya tuh, ceritain kekk. “ ,
kata Stella. “ hahaha, okedeh, jadi ceritanya gini.. “
===============
Di sebuah pantai..
“ Shan, keluar yokk. “ , ajak Edo. “ kemana?? Mereka pada tidur tuh. “ ,
kata Shania. “ ada yang mau aku omongin. “ , kata Edo. “ okedeh.. “ ,
kata Shania. “ kamu mau ngomong apa? “ , tanya Shania. “ gini deh Shan,
aku ada puisi.. “
Shaniaku.
Mungkin ini terlalu hina bagimu untuk menyukai pria sepertiku...
Mungkin pria sepertiku hanya bikin malu kamu..
Shaniaku...
Mungkin terlalu cepat ku katakan..
Mungkin angin pantai inilah yang membawa pergi kata-kataku..
Shaniaku..
Aku menyayangimu..
Lebih dari menyayangi diriku sendiri..
Mungkin kau anggap diriku ini hanya sebuah Jerami di tumpukan jarum
tapi ingatlah, bahwa dirikulah yang menyayangimu setulus hati..
Shaniaku..
Maukah kau menjadi pacarku?
Tiba-tiba Shania meneteskan air mata. “ Shan, kamu kenapa? Kalau kamu
menolaknya aku gapapa kok, aku ikhlas, kita bisa bersahabat saja. “ ,
kata Edo. “ bukan gitu.. aku terharu.. baru kali ini aku diperlakukan
seperti ini sama seorang cowo.. “ , kata Shania. “ jadi jawabanmu? “ ,
tanya Edo. “ Aku menolakmu. “ , kata Shania. “ iya gapapa kok J “
, kata Edo sambil tersenyum. “ belumm, aku menolakmu untuk jadi
sahabatku. “ , kata Shania. “ jadi kita? “ , tanya Edo. “ ya! Kita
pacaran J “ , kata Shania. Mereka pun berpelukan seketika.
====
“ oh jadi lu nembak si Shania waktu kami tidur ye? “ , kata Anggi. “ yoi
bro haha. “ , kata Edo. “ Congrats yeee. “ , kata Stella. Kami pun
tertawa bersama, tapi tidak seperti Aru, dia diam. “ Ru, lu kenape? “ ,
tanya Edo. “ mungkin keberadaan ku hanya membahayakan mereka. “ , batin
gue. “ ruuuu. “ , panggil Stella. “ apa sebaiknya aku menyerahkan diriku
saja. “ , batin gue. “ Aru! “ , teriak Stella. “ Eh iya, sorry
ngelamun, congrats ye broo. “ , kata gue. “ hahah thanks yo. “ , kata
Edo. Tiba-tiba “Jduuurr” “apaan tuh? “ , tanya Edo. “ sial ada
perompak!! Semuanya merundukk. “ , kata gue. “ mana perompak? “ , tanya
Edo. “ lu diam aja, ada orang tadi bawa pedang. “ , kata gue. “ semua
diam, jangan sampe buat suara.” , kata gue berbisik. “ mana anak tadi? “
, kata perompak tadi sambil liat kesana-sini. “ gue cek sana ah. “ ,
kata perompak. “ dia mulai mendekat. “ , batin gue. Saat perompak tadi
semakin mendekat gue keluar dan langsung menghajar wajah perompak itu
sampe jatuh, gua serang titik vitalnya *bukan kelaminnya-_-* tapi
ulu hatinya, gue serang dengan jari gue, dan dia langsung senap dan
akhirnya pingsan. “ kita sudah diincar, Vanka, kamu bisa bela diri? “ ,
tanya gue. “ bisa, gue sabuk hitam karate. “ , kata Vanka. “oke, kalian
yang cewe ke gerbong paling belakang, kalian duduk di save zone, mereka
ga bisa kesana selain lewat sini. “ , kata gue. “ oke, ayuk kita pergi.
“ , ajak Vanka. “ Ruuuuuu. “ , rengek Stella. “ gpp, kamu kesana aja. “
, kata gue. “ goodluck!! “ , kata Stella seraya pergi bersama Vanka dan
Shania. “ yok, yang merasa laki kita lawan mereka. “ , kata gue. “ make
apa? Tangan kosong? Ayok. “ , kata Edo. “ Nggi,Do, kita make posisi
Diamond, ingat kan? Waktu kita di club bela diri dulu. “ , kata gue. “
ingat! Intinya saling menjaga “ , kata Anggi. “ Wuuhh Bangs*t , lu apain
temen gue, gue tampol palalu ampe mampus. “ , kata perompak satu lagi
yang baru datang. “ serang!!! “ , teriak gue. Kami pun melawan 10 vs 3,
yak, kami menang, tapi.. kami dapat luka yang cukup serius. “ kalian
jangan senang dulu hahhaa, kami sudah merusak remnya. Sampai berjumpa
lagi di neraka huahahaha. “ , kata perompak yang masih sekarat. “ ahh
bangggs*ttt “ , kata Anggi dan menghajar perompak tadi sampai mati. “
jadi apa yang harus kita lakukan? “ , tanya Edo. “ gini, kita kembali ke
tempat cewe-cewe tadi. “ , kata Anggi.
Ditempat save zone.
“ Aruuuu. Kamu gapapa? “ ,kata Stella sambil memeluk Aru. “ Dooo, kamu
gpp sayang? “ , tanya Shania. “ kami gpp kok .” , kata kami berdua. “
jadi bagaimana nasib kita? “ ,tanya Vanka. “ kita sudah terjebak, kereta
ini ga bisa rem lagi. “ , bales Anggi. “ maksud.. maksud kamu? “ , kata
Vanka. “ ya kita terjebak. “ , kata Anggi. Mereka merasa sedih dan ada
yang sampai nangis. “ gpp sayang, kamu pasti selamat kok. “ , ucap Edo
ke Shania. “ iya syg. “ , kata Shania sambil menangis. “ lu bedua ikut
gue. “ , kata gue. “ oke. “ , kata Edo dan Anggi serentak. “ gini, gue
nyerahin diri aj. “ , kata gue. “ gila lu! mending kita mati bersama
daripada lu aja yang mati. “ , kata Edo. “ tidak, kalian jaga mereka,
ingat, jaga selalu Stella untuk gue. “ , kata gue seraya meninggalkan
mereka. “ Ru! Mending lu bunuh gue sekarang! Daripada lu mati sekarang. “
, kata Edo. “ Do,Nggi, inget, gue ga bakal membiarkan sahabat gue mati.
Ingat! . “ , kata gue dan langsung pergi ke belakang untuk menemui bos
mereka. “ Do, yuk kita pergi. Ingat amanah Aru. “ , ajak Anggi. “ cih,
persetan dengan amanah. “ , kata Edo dan mengejar Aru. “ oke, gua
pisahkan gerbong ini sama gerbong belakang, biar mereka aman. “ , batin
gue. Gue langsung membuka kuncinya dan menariknya sampai terlepas.
Gerbong itu terpisahkan. Aru langsung kebelakang. “ apa yang kau mau? “ ,
tanya gue ke bos perompak. “ nyawamu! “ , bentak bos itu. “ambil saja,
tapi lu jangan menyentuh sahabat-sahabat gue. “ , kata gue. “ oke! Bisa
diatur. “ , kata bos itu. * ini bos perompak apa jin kaleng ya? Jin Lampu woiii bukan kaleng -_- *.” Hahaha, lu pikir gue akan membuang nyawa gue gitu doang? “ , batin gue.
Aru langsung melempar alkohol yang diambilnya dari parfum tadi dan
melemparkan molotov, alhasil gerbong itu meledak, kami terpental
bersama. Edo yang melihat itu langsung semakin cepat mengejarnya. “
Aru!!!!!!!!!!!! “ , teriak Edo. Stella yang mendengar itu langsung
pergi ke tempat Edo dengan Shania dan Vanka. “ Do! Mana Aru? Nggi! Aru
tadi bersama kalian kan? “ , kata Stella. “ Aruu... Aru meledak Stell. “
, kata Edoo sambil menangis. “ ha? Ga mungkin!!!! “ , teriak Stella. “
yang sabar ya Stell. “ , kata Shania yang berusaha menenangkan. Stella
langsung pergi ke pinggiran dan langsung teriak “ Aruuu!!! Aku
mencintaimu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! “ , teriak Stella. Aru ternyata masih
hidup, dia mendengar kata-kata Stella itu dengan kekuatan terakhir yang
dia punya. “ syukurlah. “ , kata Aru dan memenjamkan mata. Yap bro, Aru
meninggal. Badannya hangus. Bukan hangus lagi, tapi sudah tidakk ada
tubuh. Hanya kepalanya saja yang ditemukan. Aru tersenyum saat
meninggal. Dan makam Aru diletakkan disamping makam Sukarno.
Satu bulan kemudian..
“ Bro, nih gue bawa’in makanan kesukaan lu, lu suka Ayam pedas lada
hitam kan? Gue bawak kok, gue ga bakal lupa makanan kesukaan lu. “ ,
kata Edo sambil menaruh makanan itu diatas makam Aru. Stella hanya
memeluk nisan Aru sambil menangis. “ ohya bro, gue udah jadian sama
Vanka. Gue sedih sebenarnya ga bisa ngeraya’in ini tanpa lu, gue yakin
lu udah dapet tempat yang paling indah di atas sana. “ , kata Anggi
sambil mengelus nisan Aru. “ gini aja bro, kita makan didepan makam Aru,
ada Sukarno juga tuh. “ , kata Edo menenangkan perasaan sahabatnya
ini. Mereka pun makan dengan lahap didepan nisan kedua sahabat mereka
itu.
“ Sayang, sampai kapanpun aku akan menjadi pasanganmu, butuh 1000 tahun
untuk mendapat pasangan sepertimu. Terima kasih sayang atas segalanya. “
, batin Stella