Posted by : SoftSkill
Selasa, 27 Mei 2014
Pagi ini hari pertamaku sekolah di sekolah yang baru. Ya, Aku baru saja
masuk SMA. Hari ini adalah Masa Orientasi Siswa di sekolah baruku.
Tepat pukul 06.00 Aku bergegas berangkat ke sekolah dengan sepedah
kesayanganku. Pagi ini sangat sejuk, sangat cocok untuk bersepeda 30
menit ku kayuh sepeda, Akupun sampai di sekolah.
Waktunya berbaris untuk mendapatkan pengarahan dari Kakak Osis. Saat
sedang baris, aku melihat perempuan manis di sebelahku. Nampaknya dia
sekelas denganku. Aku tidak berani menyapanya, karena kita belum kenal
sama sekali 45 menit berlalu, pengarahan pun selesai. Kakak Osis
mempersilahkan kami memasuki kelas masing-masing. Benar saja, dia
sekelas dengan ku. Mentari sinari ruang kelas, hawa tepat tuk terbuai
lamunan. Aku melamun melihat dia yg duduk di depanku, sambil menunggu
Kakak Osis datang Aku sangat penasaran dengan namanya, saking
penasarannya, Aku tunggu Kakak Osis mengabsen satu- persatu siswa
dikelas. "Rio Pratama" Panggil Kakak Osis "Hadir" Aku menunjuk tangan.
Aku melihat perempuan itu menengok dan tersenyum ke arah ku, sungguh
senangnya hati ini "Shania Junianatha" Panggil Kakak Osis lagi "Hadir"
Jawab perempuan itu, Aku pun tersenyum puas karena telah tahu nama
perempuan manis bak bidadari itu. ** Bel berbunyi, tanda waktu pulang
tiba, Aku bergegas keluar kelas, tapi kulihat Shania masih di dalam
kelas terlihat gelisah sedang mencari sesuatu. Aku pun memberanikan diri
menghampirinya "Shan" Panggilku "Eh kamu, ada apa?" Jawabnya sambil
neraba-raba kolong meja "Kamu lagi cari apa? Tadi aku ngeliat kamu lagi
nyari sesuatu sendirian, jadi aku samperin kamu aja" Jelasku "Aku lagi
nyari buku catetan benda apa aja yg harus dibawa besok" Jawabnya panik
"Yaudah nanti kamu liat catetanku aja, yuk pulang udah sore" Ajak ku
Shania terdiam... "Emang rumah kamu dimana?" Tanyaku "Di komplek Sakura
blok 4" Jawab Shania "Wah deket dong kalo gitu, Aku juga komplek Sakura,
Aku blok 8. Yaudah yuk bareng" "Ayuk deh" Kami pun pulang menaiki
sepeda, di perjalanan kami mulai membahas Masa Orientasi hari pertama
tadi "Tadi pas baris aku ngelirik kamu terus lho hahaha" Candaku "Aku
juga diem-diem ngeliatin kamu terus hihihi" Baliknya "Bisa aja" Jawabku
"Ih serius deh hahaha". Aku sangat senang mendengar Shania bicara
seperti barusan, seolah dunia hanya milik kita berdua.. Tak terasa kami
sudah sampai di rumah Shania, Shania pun turun dari sepeda. "Aku pinjem
catetannya dong" Pinta Shania "Oh iya, yaudah nih kamu catet aku
tungguin" Jawabku sambil memberinya catatan tadi pagi. Shania
menyuguhiku segelas sirup. Sambil menunggu Shania menyatat, Aku
memandanginya, dia terlihat begitu cantik. Sedang asik memandanginya,
tanpa sadar Shania melihatku dan mengagetkanku. "Hoy ngelamun aja,
ngeliatin siapa hayooo". Aku pun langsung salah tingkah gak karuan. "Eh
eh engga kok orang dari tadi lagi main hape yee jangan ke ge-eran ya
haha" Jawabku ngeles. "Halah bohong! Nih aku udah selesai nyatetnya"
"Yahhh" Rintihku pelan "Kenapa gitu?" Tanya Shania "Eh engga kok"
Jawabku "Padahal aku sangat ingin berlama- lama dengannya" Ucapku dalam
hati Aku pun bergegas pulang dari rumah Shania.. "Besok bareng lagi ya,
besok aku jemput pagi-pagi" "Hah? Hmm yaudah deh" Shania mengangguk Aku
pun berpamitan dan senyum kepadanya, Shania hanya membalas senyumku
dengan senyumnya yang manis dan masuk ke dalam rumah. ** Bunyi ayam
berkokok membangunkan ku dari tidur semalam, Aku sangat bersemangat pagi
ini lantaran hari ini adalah Masa Orientasi Siswa hari kedua dan Aku
akan menjemput Shania untuk pergi kesekolah bersama. Aku bergegas mandi
dan sarapan, waktu sudah menunjukkan pukul 05.48. Aku bergegas memakai
sepatu dan mengeluarkan sepeda ku lalu mengayuhnya menuju rumah Shania.
Shania sudah menunggu didepan gerbang rumahnya. "Cantik sekali dia,
membuatku ingin mimisan saja" Sahutku dalam hati "Eh maaf ya udah buat
kamu nunggu lama" "Engga kok aku juga baru aja keluar rumah" Jawabnya
sambil tersenyum "Yaudah yuk jalan, takut telat nih" Ajakku. "Yuk" Kami
pun berangkat, di perjalanan, kami mulai membahas persiapan Masa
Orientasi Siswa hari kedua "Kamu bawa topi bola?" Tanya Shania "Bawa,
tapi gak aku pake sekarang, nanti diledekin kamu" Jawabku bercanda
"Apasih yeee ge-er banget sih hahaha" Tawa Shania "Kamu lucu ya kalo
dikuncir dua gitu hahaha" Ledek ku "Apaansih ih" Shania jengkel
"Bercanda cantiiikkk" "Hfttt" Shania menghela nafas Tak terasa obrolan
ngalor ngidul kami membawa kami sampai di sekolah, Shania masuk duluan
sedangkan Aku memarkirkan sepeda ku dulu. ** Bel berbunyi, tanda semua
siswa memasuki kelas, Aku pun bergegas memasuki kelas ku yang berada di
lantai 3 sekolah itu. Suasana kelas sangat membosankan, mungkin karena
kami belum terlalu kenal satu sama lain. Tak lama, Kakak Osis pun
datang, Kakak Osis mengajak kami semua bermain game. Siapa yang tidak
bisa menjawab pertanyaan akan kena hukuman dan maju kedepan kelas. "Bis
apa yang berbentuk bulat dan gabisa jalan?" Tanya Kakak Osis sambil
menunjuk kearah ku "Hah? Hmm bis... Apa ya... Bisa gila nih" Jawabku
keceplosan. Sontak semua kelas tertawa mendengar jawaban konyol ku itu.
"Oke ada yang salah jawab, ayo kita hukum hahaha" Ucapan Kakak Osis
barusan sangat membuat ku jengkel.. Aku pun kedepan kelas dan...
"Hukumannya apa nih? Suruh menyatakan cinta aja ya? hahaha" Tanya Kakak
Osis kepada seluruh siswa di kelas dengan tawanya yang menjengkelkan
hati "Setujuuu" Teriak semua siswa dikelas "Ahhh kacauuu" Gerutu ku
dalam hati "Eh maju sini" Kakak Osis itu tiba-tiba memanggil Shania
"Aku? Hmm" Shania menuruti perkataan Kakak Osis menjengkelkan itu
Dan.... "Ayo sekarang tembak dia" Pinta Kakak Osis "Ah engga ah" "Dari
pada gue suruh joget di kelas lain? Hayooo" "Arghh pilihan menjebak"
Sahutku dalam hati Akhirnya akupun memberanikan diri untuk menjalani
hukuman yang menurutku gajelas ini... "Hmmm, sss Shan, hmm ak ak aku
mencintaimu" Ucapku terbata-bata "Aku juga" Jawab Shania singkat. Sontak
seluruh kelas jadi sunyi, sampai akhirnya... "Ini cuma bercanda ya,
cuma buat seneng-senengan doang" Kakak Osis tiba-tiba mengalihkan
pembicaraan. Suasanya menjadi normal kembali seperti biasa sampai pulang
sekolah.. ** Shania hanya bernyanyi di sepanjang perjalanan,semua
terasa sangat membosankan, sebab kami tak saling bicara sepanjang
perjalanan. Aku mencoba mencairkan suasana, Aku menghentikan sepeda ku.
"Eh mau pake helm ga?" Tanyaku.. Shania pun merespon. "Ha? Aneh dasar
bawa helm juga engga yeee" Jawabnya bingung. "Bawa, nih hahaha" Aku
memberinya topi bola "Yeee gila dasar hahaha" Shania tertawa lepas. Aku
sangat senang melihat Shania tertawa lepas seperti itu,walaupun aku
merasa terhina dengan ucapannya barusan. Tapi aku sangat ingin dia bisa
merasakan kenyamanan bila berada di dekat ku. Di ujung jalan ada tukang
ice cream, Shania mengajak ku untuk membeli ice cream. "Beli ice cream
yuk" Ajak Shania "Yuk, cocok nih lagi panas-panas makan ice cream"
Jawabku menerima tawaran Shania. "Mas ice creamnya dua ya yang coklat"
Pinta Shania "Aku gasuka coklatttt" Potong ku. "Trus sukanya apa?" Tanya
Shania "Sukanya kamuuu hahaha" "Ih gila hahaha" "Hfttt aku vanilla aja"
Pinta ku "Eh bercanda yaa jangan ngambek hihihi" Ejek Shania Kami pun
memakan ice cream itu sambil menenteng sepeda berdua, kadang saling
bercanda bersama.. Tak terasa kami sudah sampai dirumah Shania..
"Makasih ya untuk hari ini, udah nganterin aku ke sekolah, makan ice
cream bareng, seru ya, hahaha" Ucap Shania. "Jangankan nganterin kamu
kesekolah Shan, nganterin kamu ke hati aku aja aku mau kok hahaha" "Alah
gomballl hihihi" "Besok bareng lagi ya, daaa" Aku pun langsung mengayuh
sepeda ku menuju rumah, dan dia hanya tersenyum dan melambaikan tangan
ke arah ku. ** Pagi ini sangat sejuk, aku baru saja terbangun karena
bunyi dering handphone. Pagi ini Shania sms mengucapkan selamat pagi
untuk ku, hati ini jadi tambah sejuk saja rasanya. Seperti biasa, aku
bergegas mandi dan bersiap-siap untuk ke sekolah hari ini. Hari ini
adalah hari terakhir Masa Orientasi Siswa di sekolah ku. Mungkin
masa-masa ini tak akan bisa ku lupakan seumur hidupku, karena dari Masa
Orientasi Siswa inilah aku bisa mengenal perempuan cantik bak bidadari
itu. Aku akan selalu mengingat masa-masa ini sampai akhir hidup ku,
entah itu esok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, atau
entahlah kapan itu terjadi. Ku kayuh sepeda ku secepat mungkin, karena
waktu sudah menunjukkan pukul 06.10. Ku lihat Shania sudah menunggu,
nampaknya dia sudah lama menunggu ku. Jadi, tanpa basa-basi aku langsung
mengajaknya berangkat karena sudah telat. ** Kami sampai di sekolah,
suasana tak jauh berbeda dari hari kemarin. Tapi, Masa Orientasi Siswa
hari ini hanya ada demo eskul, karena ini hari terakhir. Jadi, hari ini
pulang lebih awal dari kemarin. Aku berniat mengajak Shania jalan- jalan
setelah pulang sekolah, aku ingin merayakan hari terakhir Masa
Orientasi Siswa ini bersamanya, karena masa-masa inilah yang menjadi
saksi bisu awal pertemuan kita berdua. Pulang sekolah, Shania sudah
menunggu ku di depan gerbang, kami mulai bersepeda berdua meninggalkan
sekolah. "Shan, hari ini jalan-jalan dulu ya, kan pulang lebih awal
hehe" Tawarku "Hmmm gimana ya" Jawabnya ragu "Hari ini kan hari terakhir
Masa Orientasi , dimana masa-masa itu yang mempertemukan kita berdua.
Mungkin besok kita belum tentu bisa seperti ini, bisa jalan berdua,
bersepeda berdua, merasakan kebersamaan berdua seperti ini" Bujuk ku
pada Shania. "So swettt.. Iya aku mau kok hehehe" Shania menerima
tawaran ku. Kami pun jalan kesebuah tempat wahana permainan di dalam
mall di dekat komplek rumah kami. "Mau main apa, Shan?" Tanya ku "Lempar
basket yuk, yang kalah bayarin makan, gimana?" Tantang Shania "Okee
siapa takut! Kamu duluan yang mulai" Aku pun menerima tantangannya,
padahal aku tidak bisa bermain basket. Kami mulai bermain, alhasil aku
pun kalah dari Shania, dia ternyata hebat bermain basket. Selesai
bermain, aku dan Shania mulai berjalan mencari temat makan. Tak lama,
kami menemukan tempat makan tak jauh dari tempat kami bermain tadi. Nama
tempat itu "Unit Gawat Kelaparan". Memang sedikit aneh, tapi makanan
disini cukup enak Setelah selesai, kami bergegas untuk pulang. Kami
sangat menikmati masa- masa di perjalanan berdua, semua terasa sangat
indah. Di perjalanan, Shania menepuk pundak ku dan berkata ia ingin beli
minum di warung seberang jalan "Cuacanya panas banget, aku haus, mau
beli minum" Ucapnya. "Yaudah sini aku yang beliin ke seberang" Tawarku
"Gak usah gapapa aku aja" Shania menolak "Yaudah deh, hati-hati ya aku
tunggu disini" Jawab ku pasrah "Iya bawellll" Aku menunggunya sambil
duduk di sepeda. Saat Shania menyeberang, tiba-tiba ada mobil ugal yang
melaju gak karuan dari arah samping, Aku sontak melompat dari sepeda dan
berlari ke arah Shania berniat menyelamatkannya. Aku dorong Shania ke
arah depan dan.... "Brukkk" Tak bisa di pungkiri lagi, mobil itu
menabrak ku sangat keras, membuat kepalaku terbentur aspal. Mobil itu
langsung menancapkan gasnya dan melarikan diri. Luka di kepalaku sangat
parah, darah mengalir deras dari bagian belakang kepala ku. Shania
bangkit dan berlari ke arah ku, aku masih sedikit sadar. Shania menangis
sambil memangkukan kepalaku, aku coba berbicara kepadanya "Jangan
nangis, Shan. Mungkin ini akhir dari pertemuan singkat kita, makasih
buat tiga hari yang indah ini, makasih untuk pertemuan dan kenangan
singkat yang pasti gak akan aku lupain sampe kapan pun itu" Ucapku
pelan. "Aku benci perpisahan kayak gini, aku gamau kehilangan orang yang
udah bikin aku nyaman. Aku sayang kamu, Rio" Tetesan air mata Shania
terjatuh di pipi ku, aku ingin menghapus air mata itu, tapi tangan ini
tak sanggup untuk ku gerakkan lagi. "Maafkan aku kalo aku gak ngungkapin
perasaan ini, maafkan aku telah membuatmu menangis, mungkin aku
laki-laki terbodoh, tapi cukup satu yang harus kamu tau, Orientasi
membuat cinta ku bersemi. Hanya untukmu, Shan. Aku benar- benar
merasakan kenyamanan bila berada di dekatmu, bedua dengan mu, bercanda,
tertawa,. Tapi masa- masa itu gak akan bisa ter-ulang, cukup untuk
dikenang. Jangan lupain aku, Shan. Satu lagi, simpanlah sepeda itu,
jangan ada pengemudi lain sepedah itu selain aku, aku mencintaimu" Aku
pun perlahan menutup mata, Shania mencoba tegar dan menghapus air
matanya lalu tersenyum indah kepada ku, dan mencium kening ku. Aku
sempat melihat senyum manis Shania untuk terakhir kalinnya, aku sangat
bahagia:)
Diberdayakan oleh Blogger.